Rasa sakit pada perut merupakan gejala awal dari berbagai macam penyakit mulai dari sakit maag sampai dengan sakit usus buntu. Kemungkinan penyakit yang beragam ini mengharuskan ibu
hamil untuk selalu waspada karena pada saat sedang
hamilada lebih banyak lagi kemungkinan penyakit yang diawali dengan gejala sakit perut.
Baiklah sebelumnya kita mengenali gejala sakit perut yang terkait dengan
kehamilan, sebelumnya kita kenali dulu gejala sakit perut yang tidak terkait dengan
kehamilan :
Acid RefluxDalam bahasa sehari-hari yang dimaksud dengan acir refux adalah penyakit asam lambung yang naik ke kerongkongan. Kondisi ini terjadi jika asam yang berada di lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Gejala sakit perut yang muncul adalah rasa sakit atau seperti panas terbakar di bagian bawah tulang dada, kondisi ini biasanya akan memburuk ketika seseorang selesai makan atau saat berbaring.
Jika terjadi beberapa kali dalam seminggu maka kemungkinan memiliki GERD (gastroesophageal reflux disease). Untuk mengatasinya cobalah mengonsumsi obat yang bisa mengurangi produksi asam lambung.
Usus BuntuPenyakit usus buntu terjadi jika terdapat peradangan pada usus buntu, yaitu membesarnya sebuah kantong kecil seperti jari yang melekat di usus besar.
Gejala yang muncul adalah rasa tidak nyaman dan sakit di sekitar pusar dan menjalar hingga ke perut bagian kanan bawah. Makin lama rasa sakit yang muncul bisa semakin buruk seiring bertambah parahnya radang.
Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, jika membahayakan akan dilakukan pengangkatan sebelum peradangan menjadi pecah sehingga mengeluarkan bakteri yang ada di dalamnya dan bisa mengancam jiwa.
Batu EmpeduPenyakit Batu Empedu ini terjadi jika ada gumpalan di dalam kantung empedu. Kantung Empedu adalah suatu kantung yang menghubungkan hati dengan usus kecil. Biasanya berasal dari kolesterol yang mengeras dan cairan empedu akibat mengonsumsi makanan tinggi lemak. Perempuan lebih memungkinkan untuk mengembangkan kondisi ini dibanding laki-laki.
Gejala yang muncul adalah rasa nyeri yang tajam di bagian atas perut tengah dan bisa menjalar ke sisi sebelah kanan di bawah tulang rusuk. Rasa sakit ini bisa memburuk setelah makan. Jika rasa sakit tidak menghilang dalam beberapa jam atau disertai dengan demam dan muntah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Irritable bowel syndrome (IBS)Penyakit Irritable bowel syndrome (IBS) atau Sindrom iritasi usus besar terjadi jika ada kerusakan saraf yang berfungsi mengendalikan usus.
Gejala yang muncul adalah mual, kembung, diare, sembelit dan kram di bagian bawah perut, biasanya gejala akan cenderung berkurang saat perut sedang bergerak.
Untuk mengatasinya harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter sehingga bisa diresepkan obat antispasmodic yang berfungsi mengatur impuls saraf dan mengurangi rasa tidak nyaman.
Intoleransi laktosa (tidak bisa mencerna laktosa)Kondisi ini terjadi karena kekurangan atau tidak memiliki enzim yang berfungsi mencerna laktosa (gula yang terdapat di dalam produk susu).
Gejala yang muncul adalah mual, kram, kembung atau diare setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa selama 30 menit sampai 2 jam. Untuk mengatasinya cobalah mengurangi konsumsi produk susu dan menggantinya dengan sumber lain
Penyakit perut ini biasanya terjadi pada bayi/balita yang tidak tahan terhadap susu formula karena turunnya kondisi tubuh. Karena hal inilah kemudian produsen susu membuat formula bebas laktosa atau yang dikenal dengan nama free lactose formula.